Senin, 19 Oktober 2015


Perlu Gebrakan Lindungi Habitat Laut Indonesia

Indonesia yang mengklaim sebagai negara bahari kelihatannya belum merasa perlu melindungi lautnya secara serius. Kerusakan terumbu karang, musnahnya hutan mangrove dan penangkapan ikan habis-habisan masih merajalela.
Di hari laut sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 Juni, Indonesia yang mengklaim sebagai negara bahari harus terus mengkaji ulang langkah konservasi lautnya. Motto "world ocean day" 2015 adalah "laut sehat, planet sehat. Tapi kelihatannya negara yang memiliki 17.000 pulau dan dikelilingi lautan itu, belum merasa perlu melindungi lautnya secara serius.
Kerusakan terumbu karang, musnahnya hutan mangrove dan penangkapan ikan habis-habisan masih merajalela. Memang Indonesia tidak sendirian. Laporan PBB menunjukkan, tekanan aktivitas manusia, penangkapan ikan berlebihan, praktik penangkapan ikan yang merusak dengan pukat harimau, pembabatan hutan bakau di banyak negara masih merupakan kontributor utama bagi kerusakan habitat laut. Ditambah lagi fenomena perubahan iklim, yang merusak areal luas terumbu karang dunia.
Memang sejumlah gebrakan dilancarkan baru-baru ini. Yang paling heboh tentu saja program menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastusi, dengan penenggelaman kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia. Tapi masalah yang dihadapi kementrian bukan hanya terbatas pada pencurian ikan, melainkan juga perusakan habitat terumbu karang dengan praktek tak terpuji penangkapan ikan menggunakan bahan peledak atau menggunakan racun.
Kerusakan serius habitat laut
Selain kerusakan habitat bawah laut juga kerusakan ekosistem di pesisir menjadi masalah serius yang harus dihadapi kementrian lingkungan hidup. Berdasarkan laporan pusat penelitian oseanografi LIPI tahun 2013, dari 60.000 km persegi kekayaan terumbu karang Indonesia, sekitar 30 persennya berstatus rusak atau kualitasnya kurang baik dan 37 persen cukup. Hanya 5 persen berkondisi sangat baik dan 27 persen baik.
Selain praktik perusakan oleh aktivitas manusia, kerusakan terumbu karang mengalami "bleaching" atau mati dan memucat akibat kenaikan temperatur global. Namun LIPI juga melaporkan, terdapat pertanda menggembirakan, pulihnya tutupan terumbu karang di beberapa lokasi.
Masalah lebih parah dihadapi habitat hutan mengrove di pesisir pantai Indonesia. Statistik tahun 1982 mencatat luasnya mencapai 3,7 juta hektar, namun 10 tahun kemudian menyusut tinggal 2,5 juta hektar. Kerusakan paling parah tercatat di pesisir pulau Jawa yang kehilangan hampir 70 persen kekayaan hutan bakaunya. Pembabatan hutan mangrove terutama akibat konservasi lahan menjadi kawasan pertambakan, pemukiman dan industri. Selain itu, tekanan populasi memicu pembalakan hutan bakau untuk dijadikan kayu bakar.
Hutan Mangrove memiliki fungsi penting bagi ekosistem pesisir. Selain tempat memijah dan tumbuhnya anakan ikan, hutan bakau juga mencegah erosi pantai. Juga diketahui, saat tsunami melanda, hutan bakau di Aceh dan di Jawa Timur berfungsi sebagai penahan gempuran gelombang.
Terkait masalah kerusakan lingkungan laut cukup parah ini, dalam hari kelautan internasional 2015 sejumlah aktivis kembali mengimbau pemerintah, untuk lebih serius menangani problemnya sebelum keragaman hayati itu terancam dan musnah.

FUNGSI BIOTA LAUT UNTUK KEHIDUPAN



Pernahkah kalian melihat terumbu karang? Bagi yang belum pernah dan sudah pernah, yuk bersama melihat dan mengenal terumbu karang secara dekat. Terumbu karang terdiri dari dua kata, yaitu terumbu dan karang. Terumbu dapat diartikan sebagai sebuah endapan batu kapur, yaitu kalsium karbonat, yang dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, sementara karang dapat diartikan sebagai sejenis hewan yang berasal dari ordo Scleractinia yang mampu menyekresi kalsium karbonat. Selanjutnya, hewan itu dikenal dengan sebutan karang tunggal atau polip. Sebagai catatan, kalian tidak bisa mengartikan terumbu karang secara terpisah. Jika diartikan secara terpisah, maknanya akan berbeda. 
Terumbu karang adalah ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, krustasea, ekhinodermata, polikhaeta, porifera, dan tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan jenis-jenis nekton.   

Tipe- Tipe Terumbu Karang : 
 1. Terumbu Karang Tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter  dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
 2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah).
 3. Terumbu karang cincin (atolls)
Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), dan Mapia (Papua).
4. Terumbu karang datar/gosong terumbu (patch reefs) 
Terumbu karang yang berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal dan tumbuh dari dasar pemukaan laut hingga atas permukaan laut. Terumbu karang sejenis ini bisa kalian temukan di Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) dan Kepulauan Ujung Batu (Aceh)
Fungsi dan manfaat terumbu karang dan perannya Terhadap sistem perikanan
Terumbu karang merupakan ekosistem laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif. Terumbu karang juga merupakan ekosistem yang rentan terhadap perubahan lingkungan, namun tekanan yang dialaminya semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat di wilayah pesisir. Tingginya tekanan ini diakibatkan oleh banyaknya manfaat dan fungsi yang disediakan oleh terumbu karang dengan daya dukung yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia terus bertambah sepanjang waktu.
Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. Banyaknya spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut. Saat ini, peran terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai sumber penting bagi berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis dan farmasi.
Manfaat Terumbu Karang untuk kita
1. Sumber ikan dan makanan laut lainnya yang mengandung protein tinggi.
2. Melindungi pantai dan penduduk dari hantaman ombak dan arus.
3. Sumber penghasilan bagi nelayan (tangkapan ikan).
4. Kekayaan pariwisata bahari yang berdaya jual tinggi (memancing, menyelam, snorkeling).
5. Sumber kekayaan laut yang bisa digunakan sebagai obat-obatan alami.
6. Sebagai laboratorium alam untuk pendidikan dan penelitian.
Ternyata terumbu karang itu banyak manfaatnya yaa.. kita patut bangga terhadap Negara kita Indonesia. karena sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari perairan yang pastinya terdapat kekayaan laut didalamnya, salah satunya adalah Terumbu Karang. Untuk itu kita sebagai masyarakat harus ikut peduli terhadap lingkungan dan melestarikan kekayaan yang dimiliki oleh Negara kita.  
 
sumber :

Biota Laut

Biota laut merupakan segala jenis makhluk hidup yang berada di lautan, hal ini dapat di bagi menjadi berbagai jenis, baik hewan atau pun tumbuhan. Penelitian yang dilakukan mengungkapkan bahwa kehidupan di bawah laut yang dalam menyimpan sejuta misteri yang sulit diungkapkan. Ada berbagai jenis makhluk hidup yang sangat sulit di identifikasi dan bahkan diantaranya disebut dengan monster laut yang mengerikan.
Mungkin kita sudah sering mendengar berbagai jenis hewan atau tumbuhan yang ada di lautan seperti, bintang laut, ikan, cumi, kepiting, kuda laut, rumput laut, dan ubur ubur. Semuanya adalah contoh nyata dari biota laut yang umum, namun seperti yang kita ketahui ada jutaan lagi klasifikasi makhluk hidup di laut yang sangat mengagumkan.

Jenis Biota laut

Jenis jenis biota laut secara garis besar terbagi menjadi dua kelompok yaitu hewan dan tumbuhan. Dalam perkembangannya kedua kelompok ini masih terbagi lagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jenis dan karakteristiknya serta sifat sifatnya.

Biota Laut Berdasarkan Sifatnya
Biota laut berdasarkan sifatnya dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu Planktonik, Nektonik, dan Bentik.
Planktonik
Biota yang berenang dan mengapung mengikuti arus, biota ini tidak dapat berenang melawan arus karena keterbatasannya. Dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu untuk hewan dan tumbuhan.
  • Zooplankton (plankton hewan): acetes (udang rebon), ostracoda, cladocera, dan lucifer.
  • Fitoplankton (plankton tumbuhan): dinoglagellata , algae, dan lain-lain.
Bentik
Biota yang hidup didaerah dasar atau pada umumnya bersifat merayap yang dapat terdiri dari hewan dan tumbuhan.
  • Menempel: sponge, teritip, tiram dan lain-lain.
  • Merayap: kepiting, udang karang yang kecil-kecil dan lain-lain
  • Meliang: cacing, kerang dan lain-lain
Nektonik
Merupakan biota yang sifatnya berenang renang, umumnya berbagai jenis biota laut merupakan termasuk kelompok nektonik ini. Ada banyak contoh jenisnya dalam kehidupan laut seperti ikan dan ubur ubur.

Kelompok Hewan Biota Laut

Biota laut terdapat banyak hewan yang memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Kelompok hewan ini terdiri dari berbagai jenis seperti ikan, Krustasea, Ekhinodermata, Koral, dan Moluska.
Ikan
Mungkin salah satu hewan di laut yang paling dikenal di seluruh dunia, ikan merupakan hewan bertulang belakang dan memiliki populasi yang sangat besar di laut.
Krustasea
Krustasea merupakan salah satu jenis hewan yang memiliki cangkang keras dan invertebrata atau tidak memiliki tulang belakang. Contoh hewan seperti ini adalah udang dan kepiting dan lobster.
Ekhinodermata
bintang laut
Ekhinodermata merupakan salah satu jenis biota yang memiliki duri pada bagian luar kulitnya. Duri ini dijadikan sebagai pelindung dari musuh. Contoh hewan dengan karakteristik ini adalah bulu babi, bintang laut, tripang, dan lili laut.
Beberapa diantaranya memiliki nilai jual yang cukup tinggi baik untuk hiasan ataupun untuk makanan laut yang memiliki nutrisi tinggi.
Koral
Koral merupakan salah satu jenis kerang yang termasuk dalam kelompok hewan, terkadang biota ini menyerupai tumbuhan untuk mengecoh mangsanya. Mereka adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan tumbuhan seperti alga.
Moluska
Moluska merupakan salah satu jenis biota laut yang memiliki tubuh yang sangat lunak, dapat memiliki cangkang dan tidak memiliki cangkang. Contoh hewan yang masuk pada kategori ini adalah cumi cumi dan siput.

Keajaiban Biota Laut

Dalam lautan yang luas, biota laut sebenarnya terdapat banyak sekali, baik yang belum dapat diidentifikasi ataupun yang telah diidentifikasi. Keajaiban terus muncul ketika para peneliti melakukan penelitian dalam lautan yang dalam dan belum terjamah manusia sama sekali. Ada berbagai jenis hewan aneh yang terdapat di laut yang sulit dipercaya dan sangat unik baik dari sisi bentuk atau pun dari cara mereka beradaptasi dengan lingkungannya.

 http://blogging.co.id/biota-laut